TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir meminta bantuan Kementerian Luar Negeri untuk berdiplomasi dengan produsen vaksin, terutama India, agar tidak menunda pengiriman vaksinnya ke Indonesia.
"Kami minta bantuan kepada lembaga terkait untuk melakukan diplomasi, terutama dengan India, yang terbesar untuk produksi AstraZeneca dan Novavax agar tidak terjadi delay ke Indonesia, sehingga kita bisa melanjutkan program vaksinasi," ujar dia dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 29 Maret 2021.
Honesti mengatakan embargo vaksin menjadi isu yang tengah didiskusikan perseroan, khususnya untuk vaksin bantuan dari Covax/GAVI. Pasalnya, menurut dia, adanya lonjakan pemaparan virus Covid-19 di Eropa dan India membuat mereka cenderung mempersiapkan kebutuhan vaksin di dalam negeri terlebih dahulu.
"Memang ada kecenderungan, terutama di India sebagai produsen vaksin terbesar di dunia, mereka memang lagi melakukan persiapan pemenuhan kebutuhan dalam negerinya terlebih dahulu," tutur Honesti.