Selain Dwiyana dan Chandra, posisi direktur di perseroan juga diisi oleh bekas Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono. Selain itu, nama lain yang menempati bangku direksi adalah Zhang Chao dan Xiao Song Xin. Sementara itu, nama-nama direktur yang diganti antara lain Puspita Anggraeni, Dwi Windarto, dan Xin Xuezhong.
Perubahan tidak hanya terjadi pada jajaran direksi, pemegang saham memutuskan menambah jumlah komisaris perseroan dari tiga orang menjadi enam orang. Dari jajaran yang lama, Sahala Lumban Gaol diganti. Dua nama lama yang bertahan adalah Komisaris Utama perseroan Ju Guojiang dan Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito.
Sementara itu, nama baru yang menduduki kursi komisaris perseroan antara lain Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI Jeffrie N. Korompis, Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Heru Wisnu Wibowo, pakar transportasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Yanuar Muhammad Najih, dan Gao Feng.
Saat dikonfirmasi, Heru Wisnu membenarkan bahwa penujukannya sebagai komisaris Kereta Cepat Indonesia China dilakukan pada 16 Maret 2021. Namun, jajaran manajemen anyar perseroan ini belum pernah bertemu. "Belum, belum pernah bertemu," ujar dia di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu, 20 Maret 2021.
Baca: Bos KCIC: 50 Persen Tiang Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung Telah Terbangun
CATATAN REVISI: Artikel ini sudah diedit pada pukul 08.53, Senin, 22 Maret 2021, karena keberatan dari narasumber dan tambahan pernyataan dari narasumber lain.