Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo(kedua kiri), Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto (kedua kanan), dan Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Benny Bachtiar (kiri) sedang memanen jagung pada program Millennial Smartfarming di Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 10 Maret 2021.
Iklan
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Data beras ini disampaikan Syahrul di tengah rencana pemerintah mengimpor 1 juta beras dalam waktu dekat. Meski demikian, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga mengatakan impor beras 1 juta ton di 2021 tidak akan menghancurkan harga di tingkat petani.
Dia memastikan bahwa kebijakan itu bertujuan menjaga stok dan menstabilkan harga beras.
"Ini (impor beras) bagian dari strategi memastikan harga stabil. Percayalah tidak ada niat pemerintah untuk hancurkan harga petani terutama saat sedang panen raya," kata Mendag dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 Maret 2021.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki
3 jam lalu
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki
Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.