TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan neraca stok beras akan mengalami surplus sebesar 12,56 juta ton. Data ini berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok nasional periode Januari-Mei 2021.
"Khusus beras, surplus terjadi karena pada Maret April 2021 ini memasuki panen raya," kata Mentan dalam rapat bersama Komisi Pertanian DPR di Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021.
Baca Juga:
Dalam data prognosa tersebut, Syahrul mencatat stok akhir 2020 sebesar 7,38 juta ton. Lalu, perkiraan produksi dalam negeri sebesari 17,51 juta ton. Maka, jumlahnya menjadi sekitar 24,9 juta ton.
Sementara, perkiraan kebutuhan yaitu sebesar 12,33 juta ton. Sehingga, muncullah angka surplus 12,56 juta ton. Untuk memastikan angka-angka ini, Kementan telah melakukan pendataan di lapangan.
Hingga minggu kedua Maret 2021, Syahrul menyebut Kementan mencatat total stok sebesar 6,79 juta ton. Dari keseluruhan stok ini, jumlah terbesar berada di rumah tangga dengan jumlah mencapai 3,7 juta ton atau lebih dari 50 persen.
Kedua terbesar ada di penggilingan dengan jumlah 1,26 juta ton. Sisanya yaitu di Bulog (870 ribu ton), pedagang (617 ribu ton), dan Pasar Induk Beras Cipinang (33 ribu ton), Lumbung Pangan Masyarakat (6.328 ton), serta, Horeka alias Hotel, Restoran, dan Kafe (296 ribu ton).