TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB mencatat pencapaian bisnis positif sepanjang tahun 2020 yakni mencatatkan laba Rp1,7 triliun di tengah krisis pandemi COVID-19.
"Tren positif ini tercermin melalui sejumlah indikator kunci kinerja. Secara konsolidasi perolehan laba Bank BJB mencapai Rp1,7 triliun atau tumbuh delapan (8) persen secara year-on-year (y-o-y)," kata Direktur Utama bank BJB Yuddy Renaldi, Senin 15 Maret 2021.
Ia menuturkan nilai aset Bank BJB juga ikut tumbuh 14,1 persen y-o-y menjadi Rp140,9 triliun dan sektor kredit yang menjadi profit driver mengalami pertumbuhan 9,1 persen y-o-y menjadi Rp95,2 triliun.
Sementara dana pihak ketiga (DPK) perusahaan juga tumbuh di angka 19,1 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp106,5 triliun.
Pertumbuhan ini berada di atas tingkat pertumbuhan baik industri perbankan nasional maupun kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Dari segi risiko kredit, Bank BJB berhasil menekan rasio kredit macet di mana tingkat non performing loan (NPL) bank bjb terjaga sangat baik di level 1,4 persen atau turun 18 basis poin dan bertahan di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional per Desember sebesar 3,06 persen.