Berikut besaran kupon SBSN dan jatuh tempo masing-masing seri yang akan dilelang:
Surat Perbendaharaan Negara-Syariah seri SPN-S 10082021 (Diskonto; 10 Agustus 2021);
Project Based Sukuk PBS027 (5,62500 persen; 15 Mei 2023);
Project Based Sukuk PBS017 (6,12500 persen; 15 Oktober 2025);
Project Based Sukuk PBS029 (6,37500 persen; 15 Maret 2034);
Project Based Sukuk PBS004 (6,10000 persen; 15 Februari 2037); dan
Project Based Sukuk PBS028 (7,75000 persen; 15 Oktober 2046).
Lelang dibuka pada Selasa 23 Februari 2021 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Setelmen akan dilaksanakan pada 25 Februari 2021 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang (T+2).
SBSN seri SPN-S akan diterbitkan menggunakan akad Ijarah Sale and Lease Back dengan mendasarkan pada fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) nomor 72/DSN-MUI/VI/2008. Sedangkan SBSN seri PBS menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased dengan mendasarkan pada fatwa DSN-MUI nomor 76/DSN-MUI/VI/2010.
Dalam lelang SBSN pada prinsipnya semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang.
Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian Sukuk harus melalui Peserta Lelang sebagaimana diatur dalam PMK No. 168/PMK.08/2019 dan PMK No. 38/PMK.02/2020.
BACA: Bank Syariah Indonesia Ditargetkan Akses Pasar Sukuk Global, Ini Tujuannya