TEMPO.CO, Tuban - Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Wantono alias Nahol, 40 tahun, menunggu ganti untung sekitar Rp 25 miliar dari pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft, di Jenu, Tuban.
Ganti untung dari pemerintah di tanah warisan kakeknya seluas 4 hektare dari total 7 hektare, segera cair. “Kita tengah menunggu pencairan,” ujarnya pada Tempo, Rabu, 17 Februari 2021.
Ayah satu anak ini mengakui, setelah nanti dapat ganti pembebasan lahan, uang yang diterima akan digunakan sesuai kebutuhan. Seperti beli tanah, daftar haji, bikin usaha. Kalau pun terpaksa beli mobil, dipilih yang sederhana. Dia sekarang sudah membeli mobil Mitsubishi Xpander seharga Rp 301 juta. Tetapi oleh tetangga lainnya diejek karena dianggap mobil biasa.
“Tetangga lain, beli mobil Pajero, Honda HRV dan jenis mobil mewah lainnya. Saya diejek, tetapi tenang saja,” kata suami dari Nurlaili Yulianti.
Menurut Nahol, untuk sekarang dia lebih memilih melanjutkan usaha orang tuanya. Dia mengelola sisa tanah seluas 3 hektare untuk pertanian. Seperti tanaman jagung, padi dan kacang tanah. Tanah seluas itu, dikelola bersama satu adik perempuan. Dia terus berupaya agar pola hidup warga desa yang sederhana terus dipertahankan.
Nahol berharap ketika proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft mulai beroperasi, warga di Desa Sumurgeneng dan sekitarnya diberdayakan. Proyek itu diharapkan tidak mengambil tenaga kerja dari luar desa di Kecamatan Jenu. Karena, kalau itu terjadi maka Pertamina mengingkari kesepakatan dengan warga. ”Memberdayakan warga disini penting. Apalagi warga disini sebagian besar petani,” katanya.