Manfaat itu dilihat dari semakin meningkatnya kehandalan suplai dan kelancaran distribusi energi nasional dengan mengamankan pasokan kebutuhan minyak mentah ke Refinery Unit IV Cilacap. “PIS yang mengembang usaha utama pelayaran atau pengangkutan laut bertugas sebagai supporting supply chain distribusi atau pengangkutan kargo impor Pertamina dengan skema FOB atau Free On Board,” kata Nicke.
Saat ini, PIS bersama JMU juga sedang menyiapkan kapal tanker kedua, Pertamina Prime yang sekarang masih dalam proses pembangunan kapal dengan progress 97,9 persen. Rencananya kapal tanker kedua ini akan diserahterimakan per akhir Maret 2021 mendatang.
Adapun Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi berharap adanya kapal tanker ini bisa membuka pintu peluang kerjasama lain antara Indonesia dan Jepang.
Kapal tanker Pertamina Pride ini telah memenuhi regulasi internasional antara lain seperti IMO (International Maritime Organization). Selain itu kapal telah memenuhi regulasi IMO PSPC (Performance Standard for Protective Coatings) yang telah diterapkan pada Cargo Oil Tanks (COT) dan Water Ballast Tank (WBT). Regulasi ini di antaranya untuk memastikan perawatan dan menjaga kapal selalu dalam kondisi baik.
Pertamina Pride merupakan kapal dengan single screw driven single deck type crude oil tanker, dengan panjang keseluruhan (LOA) sebesar 329.904 meter. Secara rinci kapal ini memiliki spesifikasi deadweight Tonnage sebesar 301.781 ton, gross tonnage sebesar 157.116 ton, dan cargo carrying capacity sebesar 2 juta barel.
Baca: Pertamina Terbitkan Global Bond Rp 26,6 Triliun, Begini Rinciannya