TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina International Shipping (PIS) meluncurkan kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel. Kapal tanker berukuran 301.000 DWT bernama Pertamina Pride ini dibangun di Galangan Japan Marine United (JMU) sejak tahun 2018 silam.
Kapal tanker ini mulai berlayar per Selasa, 9 Februari 2021, setelah diserahterimakan di JMU Ariake Shipyard, Jepang. Acara serah terima kapal tanker itu dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, secara online oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury.
Pahala berharap dengan adanya kapal tanker raksasa tersebut, Pertamina bisa mengoptimalisasi utilisasinya dan memberi nilai tambah bagi pemegang saham. "Dan tentu saja bagi negara. Karena ketahanan energi wajib kita jaga untuk kedaulatan NKRI,” ucapnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Februari 2021.
Dengan adanya kapal tanker ini, Pahala yakin, supply chain bisa lebih efisien. Hal ini juga menjadi salah satu kunci kompetitif Pertamina agar jadi salah satu world class energy company karena memiliki supply chain yang sangat efisien termasuk VAT of Shipping.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan pengadaan kapal tanker ini telah melalui proses pemikiran dan strategi bisnis yang matang. “Proyek pembangunan dua unit kapal tipe VLCC bertujuan untuk mengamankan pasokan kebutuhan minyak mentah ke refinery dan kilang Pertamina,” katanya.
Kapal tanker ini, menurut dia, juga dapat menjadi revenue generator dalam meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan menangkap peluang bisnis angkutan internasional. Selain untuk menjawab tantangan bisnis Pertamina yang semakin kompetitif, manfaat kepemilikan VLCC ini juga akan dirasakan oleh negara dan masyarakat Indonesia.