Pada perbincangan tersebut, keduanya bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Kala itu, Jokowi juga mengajak Tesla untuk melihat peluang investasi untuk membangun landasan peluncuran roket di Tanah Air.
Sebelumnya Tesla juga dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik nikel. Hal ini sejalan dengan ambisi Indonesia yang ingin menjadi penghasil baterai lithium terbesar.
Keseriusan pemerintah untuk mendirikan pabrik baterai juga diperlihatkan Jokowi yang pada pertengahan November lalu mengatakan bakal mengirim delegasi ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan eksekutif produsen mobil listrik terbesar di dunia ini.
“Ini sangat penting karena kami punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kami punya (cadangan) nikel terbesar,” ujar Jokowi dalam wawancara dengan Reuters.
Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana Wirakusumah sebelumnya menyebutkan ada tujuh perusahaan global yang dilirik pemerintah untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia bersama konsorsium BUMN Indonesia Battery Holding.
"Dari proses penjajakan calon mitra gelombang satu, ada tujuh grup perusahaan yang memenuhi kriteria," ujar Agus dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin, 1 Februari 2021.
Agus mengungkapkan ketujuh perusahaan tersebut adalah Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), BYD Auto Co. Ltd., dan Farasis Energy, Inc., dari Cina; LG Chem Ltd. dan Samsung SDI dari Korea Selatan; Tesla Inc asal Amerika Serikat; dan Panasonic dari Jepang.
CAESAR AKBAR | BISNIS
Baca: Tesla hingga Panasonic Jadi Calon Mitra RI Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik