Lebih jauh, Luhut menjelaskan, nantinya bakal dilakukan persemaian dalam skala besar untuk mendukung program rehabilitasi mangrove. "Kita lakukan persemaian mangrove skala besar sesuai arahan Presiden. Juga persemaian mangrove yang ada di Mangrove Center serta penyediaan propagul atau bibit mangrove oleh masyarakat," ujarnya.
Untuk melancarkan program rehabilitasi mangrove itu, Luhut juga meminta kerja sama dan dukungan pemerintah daerah. "Kita minta Kemendagri untuk mengoordinasikan supaya provinsi dan kabupaten ikut juga membantu pemeliharaan dari mangrove ini dan mereka juga akan mendapat buahnya dari program ini karena itu menciptakan lapangan kerja."
Luhut juga membahas potensi carbon credit yang dapat dioptimalkan melalui program rehabilitasi mangrove. Untuk itu, KLHK akan mengidentifikasi lokasi yang sesuai untuk dijadikan pilot project untuk carbon trading dan sedang dipersiapkan pula regulasi yang akan mengatur terkait kegiatan perdagangan karbon.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan bahwa program ini sangat penting untuk dipahami oleh seluruh masyarakat dan menjadi perhatian internasional karena akan berpengaruh pada agenda perubahan iklim.
"Berita gembiranya di climate change Indonesia sudah di kategori medium. Kita itu sedikit lagi jadi negara yang baik untuk contoh climate change yang bagus," kata Siti Nurbaya.
Sebelumnya, Menteri Luhut pernah menyampaikan program rehabilitasi ekosistem mangrove akan dilakukan secara terukur dan terintegrasi serta melibatkan multi pihak baik mitra strategis di dalam negeri hingga lembaga internasional luar negeri.
"Pemerintah Indonesia sudah berkomitmen akan melakukan rehabilitasi mencapai 600 ribu hektare dalam empat tahun ke depan, yaitu tahun 2020-2024 dengan melibatkan multi stakeholder," kata Luhut pada awal November 2020.
ANTARA
Baca: Daftar Nama Calon Pemimpin SWF Beredar, Ada Pandu Sjahrir di Dalamnya