"Kami tidak tahu kalau ternyata mereka berangkat Sabtu. Saya baru tahu setelah minta anak saya mengecek nama penumpang. Ternyata mereka berlima namanya ada," katanya.
Sriwijaya Air hilang kontak sebelum dikonfirmasi jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari, pukul 14.40 WIB. Pesawat lenyap dari radar hanya empat menit setelah lepas landas pukul 14.36 WIB.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan pilot pesawat maskapai Sriwijaya Air sempat diizinkan terbang di 29 ribu kaki pada 14.37 WIB. Pesawat memperoleh izin tersebut dari air traffic control atau ATC Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Diizinkan di ketinggian 29 ribu kaki dengan menduduki standard instrument departures (SIDs),” ujar Budi Karya.
Berdasarkan data Flightradar24, pesawat sempat melewati ketinggian 11 ribu kaki. Namun, pesawat disinyalir kehilangan ketinggian dan menurun drastis di posisi 250 kaki.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengangkut 62 penumpang. Sebanyak 40 orang merupakan penumpang dewasa, tujuh orang anak-anak, tiga bayi, dan 12 kru.
Baca: Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, YLKI Anggap Kado Buruk Awal Tahun
FRANCISCA CHRISTY ROSANA