TEMPO.CO, Jakarta - Aksi Grup Salim memborong saham PT Bank Mega Tbk. (MEGA) membuat saham emiten bank tersebut melesat. Grup Salim melalui PT Indolife Pensiontama diperkirakan merogoh kocek Rp 2,7 triliun dan menjadi pemegang saham baru Bank Mega yang dikendalikan oleh taipan Chairul Tanjung lewat CT Corpora.
Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan kabar masuknya Grup Salim mengerek harga saham Bank Mega karena investor melihat ada prospek menarik pada saham Bank Mega.
Pada perdagangan hari Jumat, 8 Januari 2020, saham Bank Mega ditutup pada level Rp 8.875 atau naik 19,93 persen dari harga penutupan pada perdagangan sebelumnya. Harga MEGA bergerak antara Rp 7.500-Rp 8.875. Saham Bank Mega ditransaksikan sebanyak 146 ribu saham dengan nilai transaksi Rp 1,28 miliar.
"Seperti Bank Ina, ketika dibeli Salim Grup apalagi dari saham yang tidak likuid, langsung naik. Artinya ada sinyal bagus sehingga Salim Grup mau masuk Bank Mega," kata Adi, Jumat.
Awal tahun lalu Grup Salim melalui PT Indolife Pensiontama resmi menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Ina Perdana Tbk. Indolife menggenggam kepemilikan saham sebesar 22,47 persen. Hingga 30 September 2020, Bank Ina memiliki modal inti Rp 1,13 triliun atau kategori BUKU 2. Total aset Bank Ina sebesar Rp 5,44 triliun.
Sementara itu, Bank Mega memiliki modal inti Rp 15,37 triliun per 30 September 2020 atau kategori BUKU 3. Adapun total asetnya sebesar Rp 103,82 triliun.