Dia menuturkan dampak varian baru virus Covid-19, yaitu lebih cepat menular, tidak lebih mematikan, dan tetap bisa dideteksi dengan alat swab antigen atau PCR.
"Tidak bisa dideteksi strainnya atau mutasinya, tapi kalau orang kena virus ini, dideteksi pasti kena," ujarnya.
Menurutnya, kemungkinan besar varian Covid-19, bisa dihambat oleh vaksin yang sekarang ada seperti buatan Sinovac atau Pfizer. Dia menuturkan virus adalah kumpulan protein yang hidup. Di dalam tubuh virus, kumpulan protein ini memiliki banyak amino acid yang membuatnya dapat bermutasi.
"Dia virusnya bulet ada corona seperti tanduk-tanduk. Yang di dalamnya ada protein N, E, atau M yang tanduknya namanya protein S. Di dalam protein-protein ini banyak amino acid, komponen di dalam protein yang membentuk protein ini dan itu yang berubah-ubah," kata Budi Gunadi.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Menkes Budi Gunadi dan Sandiaga Bahas Varian Baru Covid-19, Simak Obrolannya