8. Edhy Prabowo
Akhir November 2020, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjadi tersangka dalam kasus koruosi terkait ekspor benih lobster. Edhy menjadi tersangka hanya berselang satu tahun lebih sejak dilantik menjadi menteri pada 23 Oktober 2019.
"Saya mohon maaf kepada ibu saya. Saya mohon dalam usianya yang sudah sepuh beliau tetap kuat," kata Edhy di Gedung Merah Putih KPK, Kamis dinihari, 26 November 2020, dalam tayangan langsung di Youtube KPK.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, mengenakan rompi tahanan usai diperiksa terkait dugaan suap penetapan calon eksportir benih lobster, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 25 November 2020. Ia ditahan dalam sebuah Operasi Tangkap Tangan atau OTT, selepas lawatan ke Amerika Serikat. TEMPO/Muhammad Hidayat
Tahun lalu, Edhy juga menuai sorotan publik saat Ia ingin membuka kran ekspor benih lobster. Padahal, kran ini sudah ditutup oleh menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti.
9. Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut merupakan sosok yang tak asing di publik yang kerap menuai kritik. Di masa pandemi ini misalnya, ada beberapa peristiwa yang membuat Luhut semakin disorot.
Luhut diminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menangani pandemi di 9 provinsi yang mencapai titik tertinggi. Kesembilan daerah tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.
Luhut juga mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam kasus korupsi Edhy Prabowo. Saat itu, Luhut berharap KPK tidak berlebihan dalam menangani kasus lobster. "Tidak semua orang jelek, banyak orang baik kok," kata dia.
10. Gibran Rakabuming Raka
Terakhir, nama Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, muncul di pusaran kasus korupsi bantuan sosial alias bansos yang melibatkan Menteri Sosial Juliari Batubara sebagai tersangka.
Laporan Majalah Tempo edisi 19 Desember 2020, menyebut Juliari dan tim khususnya diduga menunjuk rekanan untuk memproduksi goodie bag bansos, yang akhirnya jatuh kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.
Menurut dua anggota staf tersebut, masuknya nama Sritex merupakan rekomendasi pengusaha sukes asal Solo ini. “Itu bagian anak Pak Lurah,” tutur seorang di antaranya. Sebutan “Pak Lurah” mengacu pada Jokowi. Gibran telah membantah tudingan tersebut.
Baca: Sri Mulyani Genjot Pajak Digital, 23 Perusahaan Sudah Setor Rp 616 Miliar
FAJAR PEBRIANTO