3. Sri Mulyani
Sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani bertugas memastikan kondisi perekonomian Indonesia berjalan lancar di masa pandemi. Dalam kurun waktu singkat, dia menyiapkan anggaran Rp 695,2 triliun untuk pemulihan ekonomi.
Ia juga harus memutar otak agar pelaku usaha besar hingga kecil mendapat insentif. Pemberian insentif ini dan dampak pandemi covid membuat penerimaan negara turun drastis.
Sejumlah penerimaan baru telah dibidik. Sri Mulyani mulai memungut pajak digital, seperti dari Spotify, Amazon hingga Netflix. Cukai rokok pun dinaikkan meski diwarnai pro dan kontra.
Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan pandangan akhir Pemerintah atas RUU tentang APBN saat rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
4. Ignasius Jonan
Nama Ignasius Jonan masih menyita perhatian publik di tahun ini. Setelah tak lagi menjabat sebagai menteri Jokowi di periode kedua, Jonan justru ditawari jabatan komisaris di dua perusahaan swasta.
Juli 2020, Jonan resmi menjadi komisaris independen PT Unilever Indonesia Tbk. "Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan," ujar Jonan yang lebih dikenal sebagai mantan Direktur PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini pada Jumat, 24 Juli 2020.
November 2020, giliran PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang meminang Jonan. Sama seperti di Unilever, Jonan ditunjuk sebagai komisaris independen dari produsen jamu Tolak Angin ini.
5. Yusuf Mansur
Yusuf Mansur juga tak kalah menyita perhatian publik. Salah satunya pada November 2020, saat Yusuf Mansur yang juga merupakan investor di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengunggah sebuah postingan di laman Instagramnya yang menyarankan masyarakat untuk membeli saham perusahaan dengan kode emiten GIAA tersebut.
Setelah ajakan itu, saham GIAA menguat 10,42 persen pada perdagangan 12 November 2020. Sebulan kemudian, Yusuf Mansur pun kembali membagikan pandangannya tentang saham perusahaan publik yang dianggap memiliki kepentingan bagi hajat hidup masyarakat. Kali ini, Ia menyebut nama emiten PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yakni PGAS.