2. JNE tak terafiliasi organisasi tertentu
Direktur Utama JNE Muhammad Feriadi menegaskan perusahaannya netral dan tidak berafiliasi dengan organisasi, kelompok, atau individu tertentu. JNE juga, kata dia, tidak mau masuk ke dalam isu berbau SARA. "JNE hanya ingin berbisnis, membantu UKM dan membantu masyarakat untuk mendistribusikan barang," ujar Feriadi.
Dengan demikian, ia mengatakan perseroan bisa membantu yatim piatu, tuna netral, ibu, janda, fakir miskin, dan kaum duafa. "JNE dalam berbisnis, perlu dicatat, hanya ingin keberkahan."
Selama masa pandemi ini, Feriadi mengatakan kerap membantu sejumlah pihak untuk mengirim barang terkait Covid-19. Bantuan pengiriman gratis misalnya diberikan kepada Hanny Kristianto itu dari Mualaf Center Ikhlas Foundation. Lembaga tersebut mempunyai kegiatan sosial, yaitu membagikan obat herbal untuk masyarakat yang terkena Covid-19.
"Termasuk di antaranya Andy F Noya melalui Benih Baik kami beri pengiriman gratis untuk barang-barang terkait Covid-19. Itu kami kirim ke seluruh lapisan masyarakat," kata Feriadi.
3. JNE bantah danai teroris
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi membantah tuduhan bahwa perseroan mendanai organisasi teroris. "JNE katanya mendukung teroris dan gerakan radikal. Kembali lagi JNE tidak pernah berafiliasi dengan lembaga apapun organisasi yang merugikan masyarakat," ujar dia.
Hal tersebut ditegaskan dengan tanya jawab antara Hotman Paris dan Eri. Kala itu, Hotman bertanya, "Pernah enggak nyumbang aliran-aliran keras?" Pertanyaan tersebut pun dibantah oleh Eri. Eri juga mengatakan perseroan tidak pernah mengikuti kegiatan politik apa pun.
Untuk itu, Hotman Paris menantang pihak-pihak yang melemparkan tuduhan tersebut untuk membuktikannya. "Mungkin kalau ada yang bisa membuktikan silakan, kita tantang hari ini," ujar Hotman.