Total produksi gula dalam negeri tahun 2020 diperkirakan mencapai 2,2 juta hingga 2,5 juta ton, dengan kebutuhan konsumsi mencapai 3 juta ton.
"Tahun ini (2020) agak istimewa karena kelihatannya konsumsi gula menurun akibat adanya pandemi. Realisasinya hanya di kisaran 2,7 juta ton," ujarnya.
Terkait rencana pemerintah yang akan membuka keran impor gula oleh pelaku industri makanan dan minuman, Budi mengatakan, harus diperhitungkan secara matang, sebab akan berdampak pada pabrik pengolahan gula di tanah air dan juga petani tebu.
“Jika nanti kalangan industri bisa impor langsung, pabrik gula akan menggiling apa. Belum lagi hal itu akan mempengaruhi harga tebu milik petani," ujarnya.
Harga gula impor pasti jauh lebih murah ketimbang produksi dalam negeri, sehingga akan menekan harga gula produksi dalam negeri yang berujung tertekannya harga tebu petani.
“Harus dilihat pada kebijakan awal mengapa dulu dibuat industri pengolahan gula dalam negeri. Kalau semua bisa mengimpor maka diperkirakan akan kontraproduktif," katanya.
Selain itu, akan timbul masalah baru dalam pengawasan impor bila diberikan kepada banyak pihak. Karena, tanpa pengawasan yang ketat, bisa saja gula impor akan merembes menjadi gula konsumsi dan menimbulkan tekanan terhadap petani.
Baca: Resmikan Pabrik Gula di Bombana, Jokowi: Keberanian Buka Investasi di Tempat Ini