TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan dunia usaha masih menghitung angka pasti stok nasional pada akhir 2020 yang menjadi dasar penentuan rencana pemenuhan kebutuhan gula pada 2021.
“Stok gula akhir 2020 akan menjadi saldo awal dari neraca gula tahun 2021,” kata Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Budi Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 21 November 2020.
Menurut Budi, setelah mengetahui stok akhir tahun, baru dihitung jumlah produksi dalam negeri dan seberapa besar kebutuhan gula nasional.
“Dari situ akan ditentukan bagaimana pemenuhannya, apakah bisa mencukupi dari produksi dalam negeri atau harus impor. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan nasional biasanya lewat impor," ujar Budi. Asosiasi
AGI memperkirakan jumlah stok gula pada akhir tahun 2020 mencapai 1,4 juta ton. Sementara itu, Kementerian Pertanian memperkirakan 1,7 juta ton, sedangkan menurut perhitungan Kementerian Perdagangan stok akhir tahun mencapai 900 ribu ton.