Pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya akan mencapai batas bawah tiga persen pada tahun depan apabila terjadi kondisi sebagai berikut. Pertama, tingkat penularan wabah Covid-19 yang mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan menjelang akhir 2020 kembali meningkat pada tahun 2021 (second wave).
Kedua, proses distribusi vaksin Covid-19 berjalan lamban dan belum dapat diakses secara masal hingga semester kedua 2021. Ketiga, tingkat
keyakinan masyarakat kalangan menengah dan atas untuk berbelanja belum sepenuhnya pulih yang menyebabkan masih terbatasnya ekspansi sejumlah sektor ekonomi.
Keempat, respons kebijakan pemerintah terutama program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berjalan lamban dan kurang efektif.
Namun, ekspansi ekonomi tahun depan berpotensi lebih cepat hingga mencapai enam persen apabila beberapa asumsi berikut terpenuhi. Pertama, penularan wabah Covid-19 secara konsisten mereda pada 2021. Kedua, pendistribusian vaksin Covid-19 berjalan lancar dan dapat diakses secara masal pada semester kedua 2021.
Ketiga, masyarakat semakin dapat beradaptasi terhadap pandemi dan tingkat keyakinan masyarakat kalangan menengah-atas untuk berbelanja pulih dengan cepat.
Kondisi tersebut juga didukung oleh respons kebijakan pemerintah yang
cepat dan efektif, tidak hanya terbatas pada yang bersifat jangka pendek, tetapi juga terobosan kebijakan yang mendorong reformasi dan transformasi ekonomi untuk pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Baca: Ekonom Usul Pemerintah Tak Turunkan Anggaran BLT di 2021, Ini Sebabnya
HENDARTYO HANGGI