Hotman pun bercerita bahwa dia harus membeli tiket kelas bisnis pulang-pergi seharga hampir Rp 20 juta untuk berlibur pada bulan depan. Padahal biasanya, harga normal hanya berkisar Rp12 juta untuk tiket bisnis pulang-pergi rute yang sama.
"Bayangin kalau satu keluarga lima orang sudah Rp 100 juta. Padahal dulu, tiket cuma sekitar Rp12 juta," ujar Hotman. "Direksi Garuda tolong diperhatikan keluhan Gubernur Bali agar pariwisata di Bali meningkat."
Berdasarkan penelusuran Tempo di laman Garuda Indonesia, tiket kelas bisnis untuk rute Jakarta-Bali pada tanggal 21, 23, 24, dan 26 Desember 2020 sudah tidak tersedia. Sementara, pada tanggal 22 dan 25 Desember 2020, tiket tersebut dibanderol Rp 6.292.000 per orang.
Sementara itu, untuk rute Bali-Jakarta pada 29-31 Desember 2020, tiket kelas bisnis Garuda Indonesia dipatok Rp 4.240.900 per orang. Sementara, untuk tanggal 4 Januari 2020, tiket dibanderol Rp 6.392.600 per orang. Sedangkan pada tanggal 1-3 Januari, tiket tidak tersedia.
Atas kritik itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra memastikan bakal memperhatikan berbagai masukan dan kritik mengenai tingginya harga tiket penerbangan yang dibanderol perseroan. "Kami berterima kasih atas masukan dan kritiknya, kami perhatikan," ujar Irfan kepada Tempo.
Baca: Dikritik Hotman Paris Soal Harga Tiket Jakarta-Bali, Ini Respons Bos Garuda