Meskipun demikian, tambah dia, jumlah penggunaan kompresor dan panah masih tinggi.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa pengawasan dan pemberdayaan masyarakat khususnya para nelayan masih perlu ditingkatkan," katanya.
Untuk mempersiapkan Teluk Saleh menuju sertifikat eco-label tersebut, KP2K2B NTB mengelar Rapat Koordinasi Perbaikan Perikanan Kakap dan Kerapu di Teluk Saleh yang digelar di Mataram.
Dalam rakor tersebut para peserta menggarisbawahi bentuk pengelolaan yang bisa dilakukan dalam perikanan kakap dan kerapu di Teluk Saleh.
Sebagai salah satu cara untuk mewujudkan bentuk pengelolaan di Teluk Saleh tersebut adalah merumuskan rencana aksi dalam rangka meraih sertifikasi eco-label MSC.
Di akhir diskusi, peserta menyepakati tiga poin utama yang harus ditingkatkan dalam perbaikan pengelolaan perikanan kakap dan kerapu.
Tiga kesepakatan itu adalah menyusun dan mengimplementasikan rencana kerja, keterlibatan dari semua pemangku kepentingan, dan kerangka waktu yang jelas untuk mencapai semua output yang dituju.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB H Yusron Hadi menjelaskan, sertfikasi Eco-Label dari lembaga internasional MSC ini menjadi sangat penting.
Sebab saat ini konsumen perikanan dunia, terutama di negara-negara maju sebagai tujuan pasar eksport utama produk perikanan dari Indonesia mempersyaratkan semua jenis produk yang mereka konsumsi tidak saja terjamin dari sisi kualitas tetapi juga harus menerapkan prinsip perikanan berkelanjutan dalam kegiatan pemanfaatannya.