"Pertumbuhan gross transaction value [GTV] dari April ke Oktober atau pada periode PSBB transisi, transaksi transportasi tumbuh 377 persen, SPBU tumbuh 408 persen, offline merchant tumbuh 66 persen, sementara top up Kartu Uang Elektronik [KUE] 20 persen," jelasnya.
Selain itu, LinkAja mencatat jumlah merchant online delivery order, terutama yang bersifat groceries atau belanja rumah tangga, terdapat kenaikan transaksi sebesar 32 persen pada periode April – Oktober 2020.
Peningkatan terbesar terjadi pada pasar tradisional online dan offline yang mengalami kenaikan transaksi secara signifikan selama periode pandemi, sebesar lebih dari 600 persen. Didorong perubahan perilaku masyarakat yang lebih memilih bertransaksi secara digital dibandingkan tunai karena dirasakan lebih aman.
"Bekerja sama dengan pemegang saham, kami yang memiliki fokus juga pada layanan usaha mikro, dan Kementerian terkait seperti Kominfo, maupun Kementerian Koperasi dan UMKM, kami melakukan pendampingan di lebih dari 600 pasar di 34 provinsi untuk on boarding penerimaan transaksi QRIS," ujar wanita yang pernah menjabat sebagai Executive Vice President, Head of Marketing, Digital Banking PT Bank BTPN ini.
Selain itu, LinkAja juga bekerja sama dengan partner teknologi lokal, bersama-sama melakukan on boarding pasar tradisional ini ke ranah digital, melalui kerja sama dengan platform lain. Hal ini terlihat dari menu pembayaran 'Pasar Online' dalam aplikasi, yang berjumlah setidaknya 41 Partner Apps Pasar lokal di 29 Kota.