"Karena kondisi ekonomi terus stabil dan pemeringkat internasional memberi label BBB+ terhadap obligasi Indonesia," ujar Ibrahim. "Artinya kalau seandainya investor asing membeli saham, obligasi, atau surat utang negara di Indonesia, kemungkinan besar tidak akan gagal bayar."
Dengan demikian, dia optimistis modal asing banyak yang akan masuk ke pasar finansial dalam negeri. Sehingga, rupiah diperkirakan akan terus menguat hingga Rp 13.500 pada pekan ketiga November 2020. Situasi serupa juga diperkirakan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan yang kemungkinan akan mencapai 5.600 di periode yang sama.
Secara terpisah, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan masuknya modal asing juga akan didorong oleh perekonomian Indonesia yang relatif lebih baik dari banyak negara lain pada kuartal III 2020. Meskipun, pada periode tersebut ekonomi Indonesia masih terkontraksi 3,49 persen.
"Obligasi pemerintah Indonesia juga berpotensi mendapatkan sentimen positif karena nilai tukar rupiah yang dianggap undervalued, biaya lindung nilai yang relatif rendah dan yield US Treasury masih akan tetap rendah," ujar Hans.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Efek Joe Biden Menang Pemilu AS Tak Lama, Rupiah Bisa Goyah Lagi oleh Corona