TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan kemenangan Joe Biden dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat atau Pilpres AS akan berdampak positif bagi pasar obligasi di Indonesia. Menurutnya, periode ketidakpastian yang tercipta pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump tidak akan terulang.
"Terpilihnya Biden akan menstimulasi positif pasar keuangan," katanya saat dihubungi pada Minggu, 8 November 2020.
Menurut dia, sentimen positif tersebut akan berdampak pada kembali masuknya modal asing melalui pasar obligasi Indonesia. Investor memandang volatilitas di pasar obligasi Indonesia sudah rendah setelah pilpres AS rampung.
Dia mengatakan imbal hasil (yield) pasar obligasi Indonesia juga terbilang menarik untuk ukuran tren suku bunga rendah saat ini. Dengan kebutuhan pembiayaan yang besar sebagai bagian dari proses pemulihan ekonomi, penerbitan obligasi akan relatif bertambah di tahun ini.
"Dengan imbal hasil yang masih menarik, hal ini tentu akan mendorong inflow asing untuk kembali masuk," ujarnya.
Menurut data dari laman World Government Bonds, tingkat imbal hasil obligasi Indonesia dengan tenor 10 tahun terpantau di level 6,439 persen. Dalam sebulan terakhir, yield obligasi Indonesia menunjukkan tren penguatan sebesar 54,7 basis poin.