Investigasi dilakukan setelah pengadilan Indonesia menjatuhkan sanksi pidana terhadap mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, yakni Emirsyah Satar, Mei lalu. Emir terbukti terlibat kasus suap pengadaan pesawat dan manufaktur yang melibatkan perusahaan Airbus dan Rolls Royce.
SFO menyatakan investigasi sedang berlangsung. Karena itu, lembaga anti-rasuah tidak dapat memberikan komentar lebih jauh. Sementara itu di Montreal, Bombardier mengkonfirmasi telah diberitahu soal penyelidikan SFO sejak beberapa pekan lalu. Perusahaan menyatakan akan kooperatif. Manajemen juga sudah menunjuk pengacara eksternal.
Sebelumnya, Bombardier diketahui telah menjual enam jet regional CRJ1000 kepada Garuda pada 2012 sekaligus menyewakan sejumlah jet serupa. Dikutip dari situs Garuda, perusahaan pelat merah saat ini memiliki 18 jet. Di tengah kasus itu, kata manajemen Bombardier, ada lima proses pengadaan yang melibatkan produsen berbeda.
Dikonfirmasi terkait investigasi SFO, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra belum memberikan jawaban. “Sebentar, nanti akan kami informasikan,” tutur Irfan. Sementara itu, kuasa hukum Garuda Indonesia, Eri Hertiawan, juga belum menyampaikan keterangan detail. Namun ia mengatakan bakal memberikan jawaban secepatnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | REUTERS
Baca: KPK Inggris Investigasi Bombardier Soal Dugaan Suap Penjualan Pesawat ke Garuda