Karena itu, SPI berharap pemerintah dapat mengambil beberapa langkah antisipasi seperti penyerapan hasil panen dengan harga yang layak, hingga bantuan kegagalan panen (puso).
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya memaparkan bahwa terdapat tujuh strategi yang dilakukan untuk mengantisipasi dampak La Nina yang menyebabkan banjir di lahan pertanian.
Ketujuh strategi tersebut, yakni melakukan pemetaan (mapping) wilayah rawan banjir, sesuai dengan tingkat intensitas curah hujan di daerah tersebut.
Kedua, sistem peringatan dini (early warning system) dengan melakukan pemantauan terhadap laporan cuaca dari BMKG agar dapat diantisipasi oleh jajaran Kementan.
Strategi ketiga membentuk brigade bencana alam yang siaga di setiap provinsi hingga kabupaten. Kemudian, melakukan pompanisasi in and out dari sawah, serta melakukan rehabilitasi jaringan tersier terutama di daerah rawan banjir.
"Kelima, menggunakan benih yang tahan genangan, seperti varietas Inpara 1 sampai 10, Inpari 29, Inpari 30, varietas unggul lokal yang kita miliki," kata Mentan.
Syahrul menambahkan langkah keenam yakni memberikan asuransi usaha tani padi dan bantuan benih gratis bagi petani yang mengalami gagal panen (puso). Ketujuh, Kementan mengoptimalisasi kegiatan pascapanen dengan menggunakan pengering.
ANTARA