Kemudian, Terminal Kontainer seluas 1 hektar dengan dermaga berukuran 420 meter x 34 meter juga ditargetkan selesai pada akhir November 2020. Dermaga ini berkapasitas 250.000 TEUs.
Sementara, jalan akses pelabuhan dari jalan akses yang dibangun oleh Kementerian PUPR dan Ramp on/off jalan akses progressnya sudah mencapai 99 persen.
Selanjutnya, terkait pengelolaan pelabuhan patimban, juga sudah diumumkan calon perusahaan operator yang lolos tahap pra kualifikasi proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban pada 20 Oktober lalu, yaitu Konsorsium Patimban yang terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
Beberapa hal lainnya yang tengah disiapkan di antaranya penyiapan SOP pemanduan dan penundaan kapal, SOP penetapan alur pelayanan, uji coba sandar kapal, penyiapan sarana bantu navigasi kapal, pengkajian dan pengesahan ISPS (International Ship and Port Facility Security), penyediaan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure), dan izin pengoperasian pelabuhan.
Selain itu, penyiapan peta laut, pengerukan alur pelayaran, penentuan tarif, penyediaan listrik oleh PLN, penyediaan air bersih oleh PDAM, serta peningkatan kapasitas SDM Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban melalui pendidikan dan pelatihan (diklat).
Pelabuhan Patimban menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berada di area seluas 369 Ha dan backup area mencapai 356 Ha, dengan biaya investasi total hingga mencapai Rp43,2 triliun.
Baca: Menteri Budi Karya: Patimban akan Jadi Pelabuhan Terbesar di Indonesia