Ibrahim pun menyarankan pekerja membenamkan investasi dalam bentuk saham bluechip atau reksa dana saja. Perusahaan bluechip merupakan entitas besar yang terpercaya dari sisi reputasi dan likuiditas serta memiliki pendapatan stabil. Lialibilitas alias utangnya pun tidak terlampau menggunung.
Ibrahim memandang saham-saham bluechip di emiten perbankan termasuk yang paling aman dipilih. “Walaupun lembar saham lebih mahal dibandingkan emiten yang berbasis komoditas,” ucapnya.
Musababnya, saat ini pemerintah banyak mengguyur perbankan dengan penempatan dana, khususnya di himbara, agar likuditasnya terjaga. Selain itu, pekerja juga disarankan membeli saham-saham di emiten teknologi dan farmasi yang diprediksi bakal moncer dalam beberapa tahun mendatang.
Baca: Investasi Triwulan III 2020 Naik 1,6 Persen, Analis: Harapan Keluar dari Resesi
FRANCISCA CHRISTY ROSANA