Di pertengahan 1990, Lee sempat menarik kembali produk handphone bikinan Samsung yang berkualitas rendah. Total, ada produk senilai US$ 50 juta yang ditarik oleh perusahaan, untuk membakar semua handphone itu.
Lee tak senang dengan produk berkualitas rendah ini. Sehingga, sejak itulah ia ingin mengubah total strategi bisnis Samsung untuk meraih pangsa pasar. Fokusnya kini pada kualitas, bukan kuantitas.
Tapi kondisi belum banyak berubah sampai 1993. Kala itu, Lee disebut sempat frustrasi dengan kondisi bisnis yang ada. "Lingkungan bisnis sedang tidak bagus, tapi tidak ada rasa cemas di dalam perusahaan ini," kata Lee saat itu. Lee pun bertekad untuk memperketat kerja mereka agar para pegawainya bisa merasakan masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
Februari 1993, Lee pernah memerintahkan bawahannya untuk mengecek produk Samsung di sebuah toko bernama Best Buy di Los Angeles, Amerika Serikat. Di sana, televisi Samsung terletak di pojokan rak, tertutup debu, dan dijual seharga US$ 100, lebih murah dari televisi produk rival mereka, Sony.
Hingga empat bulan kemudian, Lee akhirnya menerapkan rencana "Manajemen Baru" untuk mengubah kondisi perusahaan. Kepada para eksekutif di Samsung, Ia meminta agar semuanya diubah. "Kecuali istri dan anak Anda," kata Lee.
Sejak itulah, bisnis Samsung berkembang. Tapi badai kembali terjadi. Tahun 2008, Lee dituduh mengelola dana ilegal. Media setempat, The Korea Herald, saat itu melaporkan terjadi penarikan dana senilai US$ 4,2 miliar dari 1.199 rekening bank. Akun ini diduga digunakan untuk kegiatan transfer ilegal dalam keluarga pendiri perusahaan tersebut.