TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Samsung Group, Lee Kun-hee, meninggal pada hari ini, Minggu, 25 Oktober 2020, pada usia 78 tahun. Lee tak lain adalah anak ketiga dari Lee Byung-chull, yang mendirikan Samsung Group pada 82 tahun lalu, tepatnya 1 Maret 1938.
"Lee adalah sosok visioner sejati yang telah mengubah Samsung menjadi perusahaan industri dan inovator terkemuka di dunia," tulis pihak Samsung dalam pernyataannya, sebagaimana yang dikutip dari Reuters di hari yang sama.
Lee lahir pada Januari 1942, empat tahun setelah ayahnya mendirikan Samsung di Taegu, Korea Selatan. Saat itu Samsung bukanlah perusahaan elektronik seperti yang sekarang dikenal, tapi bisnis grosir yang menjual barang kebutuhan, salah satunya mie.
Pada 1953, setelah kecamuk Perang Korea berakhir, Lee dikirim ayahnya ke Jepang pada usia 11 tahun. "Ayahnya ingin puteranya itu belajar, bagaimana Jepang bisa membangun kembali negara mereka usai Perang Dunia kedua," demikian tulis Reuters.
Lee pun hidup di Jepang. Dia menempuh pendidikan studi ekonomi di Universitas Waseda. Lalu, ia melanjutkan studi manajemen bisnis di Universitas George Washington, Amerika Serikat.
Pengalaman bertahun-tahun di Jepang inilah yang membuat Lee menyaksikan perkembangan teknologi di negara Sakura tersebut. Pengalaman ini berpengaruh ke Samsung, saat Lee memimpin perusahaan.
Pada 1987, di usia yang ke-45 tahun, Lee memegang kontrol atas Samsung, yang sebelumnya dipegang saudaranya sendiri. Meski demikian, di awal kepemimpinannya, Samsung tidak langsung melesat.