Dalam kesempatan yang sama, dia mengatakan kondisi perekonomian pada 2020 sangat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Kali ini kita dituntut mampu mempertahankan tingkat inflasi agar tidak terlalu rendah," ujar dia.
Jokowi berujar inflasi harus dijaga pada titik keseimbangan agar memberikan stimulus kepada produsen untuk tetap berproduksi. Ia berujar keseimbangan pasokan dan permintaan menjadi sangat penting.
"Agar saat perekonomian mulai pulih dan daya beli masyarakat telah kembali normal tidak terjadi tekanan signifikan pada harga-harga," tutur dia.
Karena itu, kata dia, kebijakan pengendalian inflasi tidak hanya berfokus kepada tindakan pengendalian harga, namun juga menjaga daya beli masyarakat. Serta, memastikan para produsen, terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah pangan juga bisa bergerak.
Untuk menjaga daya beli masyarakat, Jokowi berujar pemerintah pusat telah menyalurkan berbagai skema program perlindungan sosial dan yang bersifat transfer tunai seperti Program Keluarga Harapan, BLT Tunai, BLT dana desa, kartu prakerja, subsidi gaji, serta bansos produktif untuk bantuan modal UMKM.
Presiden berharap berbagai skema bansos tersebut bisa meningkatkan produksi rumah tangga, menaikkan kembali permintaan dan akhirnya mendorong tumbuhnya pasokan. Ia berharap apa yang telah dilakukan pemerintah pusat diperkuat lagi di daerah dengan percepatan realisasi APBD.
CAESAR AKBAR