“Kan itu sesuai pendidikan anak, jadi waktu anak mau masuk SMP saya pontang-panting cari (pinjam) uang,” tutur Risa, Selasa, 25 Agustus 2020.
Ada juga Idaman yang bingung karena anak-anaknya tidak bisa melanjutkan kuliah akibat klaim asuransinya tertahan. “Sampai sekarang enggak cair-cair, anak-anak nganggur di rumah enggak bisa kuliah,” ucapnya.
Pada hari ini, setelah turun ke DPR, kini para orangtua ini mendatangi langsung Kantor Pusat Bumiputera di Jakarta. Sebanyak 60-an orang datang melakukan demo dan aksi damai di trotoar di depan Bumiputera.
Mereka berorasi di pinggir Jalan Protokol Sudirman tersebut. Spanduk dibentangkan dan mereka saling berteriak, "Balikin uang kami!"
Suta, 45 tahun, berharap klaim ini segera cair karena tahun depan, putrinya akan masuk ke bangku kuliah. "Totalnya Rp 20 juta," kata dia saat ditemui di lokasi demo.
Secercah harapan terbit ketika Direktur Utama Bumiputera, Faizal Karim akhirnya bersedia menemui lima orang perwakilan pemegang polis. Bertemu di lantai 5 Gedung Bumiputera, perwakilan pemegang polis, Fien Mangiri, menyerahkan daftar 284 nama pemegang polis di kelompoknya yang menunggu pembayaran klaim.
Total klaimnya mencapai Rp 9 miliar. Dalam pertemuan, Fien menyebut Faizal berkomitmen untuk membayar klaim yang tertunda ini November 2020. Sumbernya dari dana cadangan perusahaan yang sebesar Rp 100 miliar. "Kami doakan semoga apa yang mereka janjikan terwujud," kata dia.
Baca: Akhirnya Bisa Temui Bos Bumiputera, Nasabah Dijanjikan Klaim Cair November 2020