Negara-negara G20 juga menekankan pentingnya pembiayaan Universal Health Coverage (UHC) bagi negara-negara berkembang guna meningkatkan daya tahan, kesiapan, dan respon dari sistem kesehatan terhadap pandemi.
Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 menyepakati perpanjangan implementasi program penundaan pembayaran kewajiban utang bagi negara-negara miskin melalui Debt Service Suspension Initiative (DSSI) sampai dengan akhir Juni 2021, guna membantu negara-negara miskin dalam merespons pandemi.
Dalam pertemuan IMF-WB Spring Meeting pada 2021 mendatang, G20 akan membahas opsi perpanjangan DSSI untuk enam bulan berikutnya atau hingga Desember 2021, apabila perkembangan situasi perekonomian dan keuangan dunia masih membutuhkan fasilitas tersebut.
Mempertimbangkan peningkatan kerentanan utang yang signifikan dari negara-negara miskin akibat pandemi Covid-19, negara-negara G20 menyadari adanya keperluan perlakuan utang di luar fasilitas DSSI secara kasus per kasus.
Sehubungan dengan hal ini, G20 menyetujui prinsip-prinsip Common Framework for Debt Treatments beyond the DSSI sebagai upaya untuk mengatasi risiko kerentanan utang negara-negara miskin. Common Framework ini diharapkan akan dapat ditetapkan pada Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20 pada November mendatang, setelah masing-masing negara kreditur melakukan proses domestik yang diperlukan.
Negara-negara G20 mengapresiasi bank pembangunan multilateral yang berkomitmen untuk menyalurkan bantuan pembiayaan yang signifikan kepada negara-negara miskin guna merespon pandemi. Selanjutnya, G20 mendorong langkah-langkah kolektif bank pembangunan multilateral dalam melanjutkan dan meningkatkan dukungan mereka kepada negara-negara miskin, dengan tetap menjaga credit rating serta kemampuan bank pembangunan multilateral dalam mendapatkan pendanaan berbiaya rendah.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Di Depan Bos IMF, Sri Mulyani Sebut Omnibus Law Bisa Gairahkan Iklim Investasi