TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim bahwa pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak pada tahun ini tidak secara langsung berhubungan dengan peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air.
Ia justru menyebut peningkatan kasus penularan Corona dipengaruhi oleh komitmen masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Dia pun mengambil contoh dua daerah yang tidak melaksanakan Pilkada, seperti Aceh dan DKI Jakarta, namun mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi.
"Tentu Pilkada tidak berkaitan langsung dengan kenaikan positive rate, tapi yang berkaitan langsung adalah kedisiplinan," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Oleh karena itu, Airlangga berujar pemerintah terus mendorong Operasi Yustisi untuk meningkatkan kedisplinan masyarakat agar terus bisa dijaga. Kampanye 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan juga terus digencarkan.
Pemerintah pun berharap pada Pilkada ini akan akan ada sirkulasi dana, baik itu dari calon-calon yang mengikuti pilkada maupun dana penyelenggaraan pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), yang jumlahnya sekitar Rp 25-26 triliun rupiah. Sehingga, akan berkontribusi menggerakkan ekonomi di daerah.