Sebelumnya, surat senada dari Erick ditujukan kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif. "Itu memang benar surat pak menteri," kata staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada awak media ketika dikonfirmasi, Kamis malam, 1 Oktober 2020.
Menurut Arya, surat tersebut intinya bukan menyoroti kondisi keuangan PLN. "Yang dilihat pak menteri adalah karena PLN sudah over supply. Ngapain kalau tidak dimanfaatkan?" ucapnya.
Ketimbang membangun pembangkit baru, menurut Erick Thohir, lebih baik memanfaatkan yang sudah ada. "Jadi tidak ada pemborosan energi. Kan sayang nih kalau misalnya kita bikin pembangkit yang baru, ada lagi nanti industri bikin pembangkit yang baru. Sementara PLN sendiri mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ucap Arya.
Adapun kondisi oversupply ini sudah muncul sejak awal September 2020. Saat itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta PLN proaktif mencari pelanggan. Agar, kelebihan pasokan saat ini dapat terserap oleh pelanggan. "PLN harus proaktif untuk memaksimalkan penyerapan listrik oleh industri karena ini business to business," kata Arifin dalam keterangan resmi, dikutip dari Antara saat itu.
Arifin mengatakan bahwa dahulu, pemerintah membangun pembangkit dengan asumsi pertumbuhan listrik 6,5 persen per tahun. Tapi kenyataannya, hanya tumbuh 4 persen saja. "Karena itu pasokan listrik yang berlebih harus disalurkan agar tidak ada pembangkit yang idle," kata Arifin.
Baca: Desain Pesawat Pakai Masker, Erick Thohir: Terima Kasih Garuda