“Kadang-kadang (antara) 50 persen kesehatan dan 50 persen ekonomi, kadang-kadang 70 persen kesehatan seperti sekarang dan 30 persennya ekonomi. Tapi tidak pernah seratus berbanding nol,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Jawa Barat per 27 September 2020, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat diproyeksikan membaik pada triwulan III-2020 dan triwulan IV-2020.
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Jawa Barat yang juga Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah pusat telah mengubah harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara minus 1,1 persen hingga 0,2 persen dengan asumsi program Pemulihan Ekonomi Nasional berjalan efektif.
“Dan tentu saja hal ini telah mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terkoreksi menjadi minus 1,51 persen pada triwulan ketiga dan triwulan keempat menjadi kurang lebih minus 2,1 persen untuk skenario optimis,” ujar Setiawan.
“Tentu saja diharapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional terealisasi sesuai target pada pertengahan triwulan ketiga dan keempat,” katanya.
Setiawan juga menjelaskan bahwa pergerakan mobilitas manusia telah mendekati bussiness as usual, artinya aktivitas atau kegiatan ekonomi masyarakat saat ini mulai kembali seperti biasa. Hal itu turut mempengaruhi penambahan kasus Covid-19 di sejumlah pusat perekonomian.
“Semakin meningkatnya dan membaiknya pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat berhubungan erat dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Pergerakan mobilitas ini berdampak pada penambahan kasus di beberapa daerah pusat aktivitas ekonomi, seperti Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok,” ujar Setiawan.
Selain itu, Setiawan berujar, konsumsi swasta di Jawa Barat pun terus meningkat sehingga diharapkan juga dengan Bantuan Langsung Tunai dan Bantuan Pekerja dapat menahan dan meningkatkan konsumsi di Jabar.
Sambil mendorong upaya Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah, ia pun menegaskan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat terus menggencarkan edukasi dan pengawasan terkait protokol kesehatan di sektor industri.
“Kuncinya adalah bagaimana kita mengedukasi dan mengawasi terhadap sektor-sektor ini,” katanya.
ANTARA