Terakhir, pengangkutan kapal atau bongkar muat dengan single submission yang dapat menghemat ongkos Rp 60 miliar. Efisiensi logistik ini tidak hanya akan menghemat ongkos secara material. Melainkan juga terjadi penghematan waktu proses pengurusan izin hingga 91 persen.
Luhut menekankan, ekosistem logistik ini mesti segera dieksekusi karena akan membawa dampak yang baik bagi penerimaan negara. Selain menghemat Rp 1,5 triliun, Luhut memandang NLE yang diterapkan di pelabuhan internasional akan berimbas pada investasi. “Di Batam saja akan berdampak ke investasi Rp 5 triliun,” ucapnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan performa logistik Indonesia jauh tertinggal dengan negara lain. Saat ini, setiap tahun Indonesia harus menghabiskan 23,5 persen dari PDB untuk membiayai ongkos logistik. “Ini lebih tinggi dari Malaysia yang hanya 13 persen,” ucapnya.
Dia menjelaskan, dengan pembentukan NLE, biaya logistik di Indonesia bisa ditekan sebesar 5-6 persen, menjadi hanya 17 persen. Dengan demikian, sektor usaha juga akan tumbuh lebih cepat.
Baca juga: Perintahkan Protokol Terapi, Luhut: Kenaikan Kasus Covid Mulai Mengkhawatirkan