4. Menteri Basuki Ajukan Rp 1,5 T untuk Ganti Rugi Lumpur Sidoarjo
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengajukan tambahan anggaran Rp 1,5 triliun kepada Kementerian Keuangan untuk membayar ganti rugi semburan lumpur Sidoarjo, atau dikenal dengan lumpur Lapindo, di Jawa Timur.
"Kami sudah berkirim surat kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai Menko yang membawahi Kementerian PUPR dan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan untuk mohon tambahan anggaran," kata Basuki dalam rapat dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 23 September 2020.
Hal itu, menurut Basuki, sesuai yang diperintahkan dalam rapat kerja komisi V pada 15 September untuk ganti rugi korban lumpur Lapindo. "Ini suratnya sedang diambil oleh Pak Dirjen Sumber Daya Air. Jadi kami sudah tindaklanjuti apa yang diperintahkan pada kesimpulan tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah mengalokasikan Rp 239,7 miliar untuk pekerjaan penanganan dampak semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, tahun ini. Kementerian PUPR berjanji tak mengurangi perhatiannya terhadap bencana yang telah terjadi sejak 29 Mei 2006 tersebut.
Baca selengkapnya mengenai lumpur Lapindo di sini.
5. Pembiayaan Utang Melonjak, Sri Mulyani: APBN Kita Sangat Berat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan secara keseluruhan realisasi pembiayaan anggaran hingga Agustus 2020 sudah mencapai Rp 667,81 triliun. Realisasi pembiayaan anggaran terutama bersumber dari pembiayaan utang.
Pembiayaan utang hingga akhir Agustus 2020 telah mencapai Rp 693,6 triliun atau 56,8 persen dari target Rp 1.220,5 triliun untuk keseluruhan tahun. "APBN kita luar biasa berat dan ini terlihat dari sisi pembiayaan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi video, Selasa, 22 September 2020.
Pembiayaan utang tersebut dilakukan untuk menambal defisit APBN 2020 yang sudah lebih dari Rp 500 triliun. Hingga saat ini, pemerintah sudah menerbitkan Surat Berharga Negara secara neto sebesar Rp 671,6 triliun dan menarik pinjaman Rp 22 triliun. "Ini kenaikan luar biasa untuk SBN kita yaitu 131 persen dibanding tahun lalu yang hanya Rp 290,7 triliun," kata Sri Mulyani.
Simak selengkapnya tentang utang di sini.
Baca: OJK: Pemulihan Ekonomi Bergantung Pada Penanganan Covid-19