Selain itu, secara nasional kapasitas fasilitas kesehatan masih memadai. Hal ini tercermin dari tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU pada Rumah Sakit (RS) rujukan di 8 provinsi prioritas. Dari seluruh tempat tidur yang ada di ruang ICU, rata-rata tingkat keterisian sebesar 46,11 persen. Sementara dari seluruh tempat tidur yang ada di ruang isolasi rata-rata tingkat keterisian sebesar 47,88 persen. Airlangga menilai dengan tingkat keterisian masih di bawah 50 persen, ketersediaan tempat tidur masih sangat cukup.
“Kami juga telah melakukan peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU di Rumah Sakit (RS) rujukan dan RS non-rujukan pada Maret 2020 sampai Agustus 2020. Namun peningkatan tersebut diikuti pula dengan peningkatan jumlah pasien yang dirawat di RS,” ujar Menko Airlangga.
Dari sisi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), realisasi anggaran program PEN telah mencapai Rp 236,76 triliun atau 34,1 persen dari pagu Rp 695,2 triliun. Dari angka tersebut sebesar Rp 15,81 triliun terealisasi untuk sektor kesehatan.
Airlangga juga mengemukakan beberapa usulan program sedang disiapkan operasionalisasinya. Usulan-usulan program tersebut antara lain beli produk UMKM, tambahan LPDB, voucher pariwisata, hibah pariwisata, dan termasuk perluasan Banpres Produktif.
Dengan total anggaran Rp 203,90 triliun di tahun 2020 dan Rp 110,2 triliun di 2021, program Perlindungan Sosial meliputi PKH, Sembako, Bansos, Kartu Prakerja, Diskon Listrik, dan BLT, menurutnya, akan terus dioptimalkan. "Hal ini dilakukan untuk meningkatkan sisi permintaan," tutur Airlangga.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Airlangga: Okupansi RS Rujukan Covid di Jakarta dan Bali Sudah di Atas 50 Persen