PLN memang memperoleh PMN untuk 2021 sebesar Rp 5 triliun dari pemerintah. “Jadi kami tanyakan, bagaimana kebutuhan mapping-nya seperti apa. Kami perlu mendengar, terutama program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ucapnya.
Hingga berita ini ditulis, pihak PLN belum memberikan tanggapan atas aduan Tommy. Namun, Tommy mempersilakan manajemen menjawabnya melalui penjelasan tertulis.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam paparan sebelumnya mengatakan PMN 2021 akan difokuskan untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan daerah. Ia menyebut ada tiga program yang akan dilaksanakan.
“Rinciannya akan dipakai untuk distribusi Rp 2 triliun, transmisi Rp 2 triliun, dan listrik desa Rp 1 triliun sehingga totalnya RP 5 triliun,” ujar Zulkifli.
Zulkifli menjelaskan, program distribusi kelistrikan dilaksanakan di Sumatera, Kalimantan, dan wilayah Indonesia timur. Kemudian, transmisi kelistrikan dilakukan di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, dan wilayah Indonesia timur lainnya. Sedangkan program listrik desa difokuskan di Indonesia timur.
Menurut Zulkifli, penambahan PLN Rp 5 triliun akan mengurangi pendanaan yang harus dicari atau gap funding serta memperbaiki distributed energy resources (DER) atau sumber daya energi yang didistribusikan untuk tahun-tahun selanjutnya. Bagi perseroan, modal ini juga berguna untuk meningkatkan kemampuan pendanaan infrastruktur.