Robert mengatakan situasi itu sama sekali tak mudah, apalagi produk-produk yang ditawarkannya, yakni produk pertanian, berumur pendek. “Pasti ada konsekuensi,” katanya.
Namun, di masa sulit, dia menyebut pengusaha harus berpikir sekreatif mungkin. Misalnya dengan memaksimalkan pasar domestik untuk momentum-momentum khusus seperti Idul Fitri.
“Kami biasanya ekspor manggis. Jadi kami buat parcel buah-buahan untuk dicoba dijual di lokal,” tuturnya. Saat ini, ia menyatakan kondisi bisnis berangsur-angsur mulai pulih.
Baca juga: Teten: Data Penerima Bantuan Modal Rp 2,4 Juta Belum Semuanya Bersih
FRANCISCA CHRISTY ROSANA