Adapun alokasi terbesar dari kredit ini disalurkan untuk sektor budidaya yang mencapai Rp 687,4 miliar (37 persen dari realisasi). Total, kredit ini disalurkan untuk 19 ribu debitur.
Lalu berturut-turut sektor lain yaitu penangkapan Rp 483,7 miliar (26,2 persen), perdagangan ikan Rp 447,4 miliar (24,2 persen), jasa perikanan Rp 137,9 miliar (7,4 persen), pengolahan Rp 82,3 miliar (4,4 persen), dan pergaraman Rp 300 juta (0,3 persen).
Selain itu, ada yang namanya dana bergulir atau kredit khusus oleh Lembaga Pengelola Modal Usaha Keluatan dan Perikanan (LPMUKP). Hingga 22 Juli 2020, total dana bergulir yang sudah disalurkan mencapai Rp 66,81 miliar untuk 211 orang.
Meski telah berjalan setengah tahun tahun lebih, tapi jumlah ini baru mencapai 36,6 persen saja dari realisasi tahun lalu. Pada 2019, lembaga ini menyalurkan kredit hingga Rp 182 miliar sampai akhir tahun dengan jumlah debitur untuk 3.945 orang.
Baca juga: Pemerintah Perluas Subsidi KUR Bunga 0 Persen untuk Pengusaha Supermikro
FAJAR PEBRIANTO