Josep menuturkan Skylight Cinema akan diselenggarakan sesuai dengan standar protokol kesehatan yang sangat ketat.
Seluruh peralatan kerja yang digunakan disterilisasi mengikuti standar kesehatan yang ditetapkan.
Penonton maupun pekerja yang hadir dalam acara tersebut wajib mengikuti pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
"Sebelum memasuki area, semua kendaraan akan disemprot disinfektan. Penonton tidak diperkenankan untuk meninggalkan kendaraan selama pemutaran film berlangsung, kecuali ke toilet. Selama pelaksanaan, pekerja akan melakukan pengawasan ketat demi memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin," tutur Josep.
Direktur Utama JXB Novita Dewi menuturkan pihaknya melalui Skylight Cinema berkontribusi terhadap pemulihan industri pariwisata yang saat ini sedang mengalami kelesuan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di industri pariwisata dan perhotelan, JXB memahami dampak besar yang timbul akibat pandemi covid-19 sehingga dibutuhkan program baru untuk menggiatkan sektor pariwisata di masa sekarang.
“Di masa pandemi, kita dituntut untuk kreatif guna menggerakan roda perekenomian di sektor pariwisata. Sebagai BUMD yang ditunjuk Pemprov untuk memulihkan kembali sektor pariwisata, kami bekerja sama menciptakan Skylight Cinema, acara ini akan menarik minat masyarakat, menggerakan ekonomi sektor pariwisata namun tidak memberikan masalah baru di sektor kesehatan. Jakarta Experience Board mendukung penuh acara seperti ini. Mari giatkan ekonomi pariwisata, namun tetap taati aturan," tutur Novi.
BISNIS
Baca juga: Mulai Hari Ini Senayan Park Buka Layanan Nonton Film Layar Lebar dari Kendaraan