TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengidentifikasi tambang bawah tanah di wilayah kerjanya di Papua masih menyimpan potensi sumber daya mineral yang belum tereksplorasi hingga 2 miliar bijih ton. Menurut Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, total cadangan tambang bawah tanah tersebut saat ini mencapai 1,3 miliar bijih ton yang bisa ditambang hingga 2052.
Namun, dia mengungkapkan di bawah lapisan cadangan yang telah terbukti tersebut masih terdapat potensi sumber daya yang belum tereksplorasi dan diperkirakan mencapai sekitar 2 miliar bijih ton.
"Ada potensi sumber daya 2 miliar ton. Kalau kami eksplorasi lanjutan barangkali bisa menjadi cadangan sekitar tambahan 1 miliar ton," ujarnya dalam webinar, Jumat 4 September 2020.
Dengan tambahan potensi cadangan tersebut, kata Tony, umur tambang Freeport bisa diperpanjang 10 tahun-15 tahun. Meski demikian, Freeport tidak akan melakukan eksplorasi lanjutan potensi cadangan tersebut sebab izin penambangan Freeport akan berakhir pada 2041.
Adanya batasan kontrak tersebut juga membuat cadangan tambang Kucing Liar yang diproyeksi akan mulai diproduksi pada 2025, tidak akan tergarap sepenuhnya.