Apersi mengikuti dengan anggota yang telah memasukkan sebanyak 3.111 lokasi, kemudian Himperra sebanyak 1.277 lokasi, Apernas sebanyak 462 lokasi, PI sebanyak 379 lokasi, Apernas Jaya sebanyak 269 lokasi, AB sebanyak 138, PIN sebanyak 98 lokasi, Asperi sebanyak 79 lokasi.
Selain itu, Perumnas melaporkan sebanyak 70 lokasi, Perwirausaha sebanyak 60 lokasi, Apperindo sebanyak 52 lokasi, Asprumnas sebanyak 49 lokasi, Asprin sebanyak 22 lokasi, Ap2ersi sebanyak 19 lokasi, Perkumpulan Apersi sebanyak 11 lokasi, Perpesma sebanyak 7 lokasi, Parsindo sebanyak 6 lokasi, Apeppi sebanyak 4 lokasi dan Deprindo sebanyak 1 lokasi.
Berdasarkan data per Jumat kemarin pukul 11.01 WIB, 11.414 lokasi perumahan telah tercatat di aplikasi SiKumbang yang merupakan anggota dari 20 asosiasi pengembang. Sebanyak 500.605 unit tapak sudah terdaftar di aplikasi SiKumbang, 257.647 unit tapak subsidi sudah dinyatakan terjual dan 1.604 unit rumah susun terdaftar dengan 387 unit rumah susun subsidi yang telah terjual.
Menurut Arief, kontribusi pengembang sangat besar untuk mendukung big data yang sedang dibangun oleh PPDPP.
“Dengan adanya data riil saat ini dari sisi supply dan demand perumahan, maka semua menjadi lebih akuntabel, transparan, efisien dan cepat. Sehingga data ini akan menjadi pertimbangan dan masukan yang sangat berarti kepada Kementerian Keuangan dan pihak terkait dalam penyaluran dana FLPP ke depan,” katanya.