TEMPO.CO, Jakarta - EVP Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Edison Sipahutar mengatakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau industri kecil menengah (IKM) bisa berhemat hingga Rp 7,7 juta apabila menggunakan Program 'Super Merdeka UMKM/IKM'. Program ini memberikan keringanan Biaya Penyambungan (BP) Tambah Daya sebesar 75 persen untuk UMKM dan IKM.
"Berapa biaya tertinggi yang bisa mereka hemat? Misal pelanggan 450 VA 1 fasa, ingin mengubah ke 11.000 VA harusnya biayanya Rp 11 jutaan, dengan paket ini mereka bisa menghemat sekitar 7,7 juta, sehingga membayar hanya Rp 2,5 juta rupiah," ujar Edison di Kantor Pusat PLN, Jumat, 4 September 2020.
Dengan demikian, ia berharap perseroan bisa hadir meningkatkan produktivitas UMKM. Sebab, dengan potongan biaya tersebut, para pelaku usaha bisa mempergunakan dananya untuk kegiatan produktif. Di samping itu, kapasitas produksinya pun bisa meningkat dengan adanya kenaikan daya listrik, nantinya.
Edison menyebut sejumlah syarat yang mesti dipenuhi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau industri kecil menengah yang hendak mendapat keringanan Biaya Penyambungan (BP) Tambah Daya sebesar 75 persen.
Pertama, kata Edison, pelanggan tersebut harus terdaftar di PLN sebelum 4 September 2020. Selain itu, penambahan daya harus dilakukan di layanan yang sama. Misalnya, pelanggan listrik prabayar hanya bisa menambah daya untuk layanan prabayar, begitu pula untuk pasca bayar. "Kenapa? Karena kita tidak mengganti meter, hanya MCD-nya," ujarnya.
Syarat berikutnya adalah mereka tidak mengubah golongan tarifnya. Di samping itu, kenaikan juga hanya bisa dilakukan misalnya dari layanan 1 fasa ke 1 fasa lagi, begitu pula dari 3 fasa ke 3 fasa.
Sebelumnya, PLN meluncurkan program keringanan Biaya Penyambungan (BP) Tambah Daya sebesar 75 persen untuk memberdayakan dan menumbuhkan kegiatan ekonomi bagi UMKM dan IKM dengan mengeluarkan Program 'Super Merdeka UMKM/IKM'. Layanan ini berlaku sejak 4 September 2020 hingga 3 Oktober 2020.