Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan pengembangan potensi rute asing harus ditunda hingga kondisi penerbangan membaik. Merujuk data PT Angkasa Pura I, Garuda memegang 34 slot penerbangan dari dan menuju YIA. Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Indonesia, Bayu Sutanto, pun menyarankan pemerintah mengebut penyelesaian jalan penunjang bandara dan menambah angkutan antar moda untuk YIA agar lebih siap menyambut penumpang saat pandemi berakhir.
“Potensinya menjadi hub penerbangan asing, khususnya arus penumpang wisata ke Jawa Tengah,” kata dia.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan YIA menunjang lalu lintas wisatawan domestik ke kompleks Candi Borobudur yang menjadi satu dari lima pelancongan super prioritas. Kementerian menyediakan opsi angkutan darat, mulai dari bus Damri, SetelQu, taksi bandara dan taksi daring, serta kereta api dari Stasiun Wojo di Kabupaten Purworejo, yang durasi tempuhnya hanya 10 menit dari area YIA.
“Ke depannya, jalur kereta akan langsung masuk ke dalam bandara,” tuturnya.
Baca juga: Angkasa Pura II Prediksi 5 Juta Penumpang Tembus Tiap Bulan pada Kuartal IV 2020
DEWI NURITA | ANWAR SISWADI | PRIBADI WICAKSONO