Bank Dunia juga yang tadinya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,5 hingga positif 2,1 persen di 2020, direvisi menjadi nol persen. Sedangkan The Organisation for Economic Co-operation and Development yang tadinya memperkiraan Indonesia tumbuh 4,8 persen, merevisi proyeksi sangat tajam atau minus 3,9 persen hingga minus 2,8 persen.
"Ini yang menggambarkan keseluruhan proyeksi ekonomi dari semua lembaga dan forecasts-nya sangat sangat belum stabil karena tergantung asumsi skenario mengenai pandemi dan normalisasi kegiatan ekonomi di semua negara," ujar dia.
Baca juga: Sri Mulyani: Tingkat Kemiskinan Turun jadi 9,2-9,7 Persen di 2021
HENDARTYO HANGGI