TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perekonomian memfokuskan program padat karya infrastruktur ke sepuluh daerah penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar. Program padat karya infrastruktur digeber untuk percepatan penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Prioritasnya pada daerah-daerah yang memberikan kontribusi terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja terbesar,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir saat dihubungi Tempo pada Senin, 31 Agustus 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS, struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada 2019 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB paling jumbo. Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten tercatat menyumbang 59 persen PDB.
Sedangkan lainnya, seperti Sumatera menyumbang 21,32 persen terhadap PDB. Kemudian, Pulau Kalimantan sebesar 8,05 persen; Pulau Sulawesi sebesar 6,33 persen; dan sisanya 5,30 persen di pulau-pulau lainnya.
Iskandar meyakini program padat karya infrastruktur efektif bagi pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi karena disertai dengan pelaksanaan protokol 3M atau mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Adapun program padat karya infrastruktur akan dioptimalkan untuk program-program yang sudah direncanakan sebelumnya.